PENGERTIAN HUKUM
Hukum
adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan
kelembagaan dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi
dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam
hubungan sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana,
hukum pidana yang berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku dalam
konstitusi hukum menyediakan kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan
hak asasi manusia dan memperluas kekuasaan politik serta cara perwakilan di
mana mereka yang akan dipilih.
TUJUAN HUKUM
Tujuan hukum yang bersifat universal adalah ketertiban,
ketenteraman, kedamaian, kesejahteraan dan kebahagiaan dalam tata kehidupan
bermasyarakat.
Dalam perkembangan masyarakat fungsi hukum terdiri dari :
a. Sebagai alat pengatur tata tertib hubungan masyarakat
Hukum sebagai norma merupakan petunjuk untuk kehidupan.
Manusia dalam masyarakat, hukum menunjukkan mana yang baik dan mana yang buruk,
hukum juga memberi petunjuk, sehingga segala sesuatunya berjalan tertib dan
teratur. Begitu pula hukum dapat memaksa agar hukum itu ditaati anggota
masyarakat.
b. Sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir
batin
- Hukum mempunyai cirri memerintah dan melarang
- Hukum mempunyai sifat memaksa
- Hukum mempunyai daya yang mengikat fisik dan Psikologis
Karena hukum mempunyai ciri, sifat dan daya mengikat, maka
hukum dapat memberi keadilan ialah dapat menentukan siapa yang bersalah dan
siapa yang benar.
c. Sebagai penggerak pembangunan
Daya mengikat dan memaksa dari hukum dapat digunakan atau di
daya gunakan untuk menggeraakkan pembangunan. Disini hukum dijadikan alat untuk
membawa masyarakat kearah yang lebih maju.
d. Fungsi kritis hukum
Dr. Soedjono Dirdjosisworo, S.H dalam bukunya pengantar ilmu
hukum, hal 155 mengatakan:
“Dewasa ini sedang berkembang suatu pandangan bahwa hukum
mempunyai fungsi kritis, yaitu daya kerja hukum tidak semata-mata melakukan
pengawasan pada aparatur pemerintah (petugas) saja melainkan aparatur penegak
hukum termasuk didalamnya”.
SUMBER SUMBER HUKUM
1. Sumber
hukum formal, meliputi :
· Undang- undang
Yaitu peraturan-peraturan tertulis yang dibuat oleh alat
perlengkapan negara yang berwenang dan mengikat setiap orang selaku warga negara.
UU dapat berlaku dalam masyarakat, apabila telah memenuhi persyaratan tertentu.
· Kebiasaan (
hukum tidak tertulis )
Merupakan sumber hukum yang ada dalam kehidupan sosial
masyarakat dan dipatuhi sebagai nilai-nilai hidup yang positif.
· Yurisprudensi
( Keputusan hakim )
Putusan hakim yang memuat peraturan tersendiri dan telah
berkekuatan hukum tetap kemudian diikuti oleh hakim lain dalam peristiwa yang
sama.
· Traktat
Atau perjanjian antar negara merupakan suatu perjanjian
internasional antar 2 negara atau lebih.
· Doktrin
Pendapat atau ajaran para ahli hukum, yang terkemuka dan
mendapat pengakuan dari masyarakat misalnya hakim dalam memeriksa perkara atau
pertimbangan putusannya dapat menyebut doktrin.
2. Sumber hukum
materiil, meliputi :
· Pendapat umum
· Agama
· Adat kebiasaan
· Politik hukum dari
pemerintah
KODIFIKASI HUKUM
Adalah pembukuan jenis-jenis hukum tertentu dalam kitab
undang-undang secara sistematis dan lengkap.
Ditinjau dari segi bentuknya, hukum dapat dibedakan atas :
o Hukum Tertulis
(statute law, written law), yaitu hukum yang dicantumkan pelbagai
peraturan-peraturan, dan
o Hukum Tak Tertulis
(unstatutery law, unwritten law), yaitu hukum yang masih hidup dalam keyakinan
masyarakat, tetapi tidak tertulis namun berlakunya ditaati seperti suatu
peraturan perundangan (hukum kebiasaan).
Menurut teori ada 2 macam kodifikasi hukum, yaitu :
o Kodifikasi terbuka
Adalah kodifikasi yang membuka diri terhadap terdapatnya
tambahan-tambahan diluar induk kondifikasi.
“Hukum dibiarkan berkembang menurut kebutuhan masyarakat dan
hukum tidak lagi disebut sebagai penghambat kemajuan masyarakat hukum disini
diartikan sebagai peraturan”.
o Kodifikasi
tertutup
Adalah semua hal yang menyangkut permasalahannya dimasukan
ke dalam kodifikasi atau buku kumpulan peraturan.
KAIDAH ATAU NORMA
Pengertian dari norma adalah kaidah / pedoman / aturan atau
ketentuan untuk mengatur hubungan antar individu dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Sedangkan macam-macam norma dalam masyarakat yaitu :
1.Norma Agama
adalah norma
yang bersumber dari Tuhan yang berada dalam kitab suci, berisi anjuran,
perintah dan larangan. Sifatnya mengikat umat beragama. Bagi yang melanggar
sanksinya mendapat dosa dan yang melaksanakan mendapat pahala.
2.Norma Kesusilaan
adalah norma
yang bersumber dari hati nurani manusia yang tidak pernah bohong. Sifatnya
mengikat. Bagi yang melanggar sanksinya dikucilkan dari masyarakat.
3.Norma Kesopanan
adalah norma
yang bersumber dari tata pergaulan hidup bermasyarakat. Sifatnya mengikat. Bagi
yang melanggar sanksinya dicela, dicemooh.
4. Norma Hukum
adalah norma
yang dibuat oleh pejabat yang berwenang, berisi perintah dan larangan. Sifatnya
mengikat dan memaksa. Sanksinya jelas dan tegas.
Fungsi Norma adalah :
•Melindungi hak-hak setiap orang agar tidak dilanggar oleh
orang lain.
Tujuan / Manfaat Norma yaitu :
•Mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat agar
tercipta ketertiban, keadilan, kedamaian dan kesejahteraan.
PENGERTIAN EKONOMI DAN HUKUM EKONOMI
Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya
ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat
pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan
timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).
Hukum ekonomi adalah suatu hubungan sebab akibat atau
pertalian peristiwa ekonomi yang saling berhubungan satu dengan yang lain dalam
kehidupan ekonomi sehari-hari dalam masyarakat.
Hukum ekonomi terbagi menjadi 2, yaitu:
a.) Hukum ekonomi pembangunan, yaitu seluruh peraturan dan
pemikiran hukum mengenai cara-cara peningkatan dan pengembangan kehidupan
ekonomi (misal hukum perusahaan dan hukum penanaman modal)
b.) Hukum ekonomi sosial, yaitu seluruh peraturan dan
pemikiran hukum mengenai cara-cara pembagian hasil pembangunan ekonomi secara
adil dan merata, sesuai dengan hak asasi manusia (misal, hukum perburuhan dan
hukum perumahan).
Contoh hukum ekonomi :
1. Jika harga sembako atau sembilan bahan pokok naik maka
harga-harga barang lain biasanya akan ikut merambat naik.
2. Apabila pada suatu lokasi berdiri sebuah pusat pertokoan
hipermarket yang besar dengan harga yang sangat murah maka dapat dipastikan
peritel atau toko-toko kecil yang berada di sekitarnya akan kehilangan omset
atau mati gulung tikar.
3. Jika nilai kurs dollar amerika naik tajam maka banyak
perusahaan yang modalnya berasal dari pinjaman luar negeri akan bangkrut.
4. Turunnya harga elpiji / lpg akan menaikkan jumlah
penjualan kompor gas baik buatan dalam negeri maupun luar negeri.
5. Semakin tinggi bunga bank untuk tabungan maka jumlah uang
yang beredar akan menurun dan terjadi penurunan jumlah permintaan barang dan
jasa secara umum.
Demikianlah penjelasan tentang hukum ekonomi secara
keseluruhan semoga kita semua mengerti dan dapat megimplementasikan ke dalam
kehidupan nyata ..
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar